g Perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi pengkhianatan, pemberontakan, penyelewengan, dan separatis. 2. Landasan Yuridis Landasan yuridis penyelenggaraan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, meliputi: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 ayat 3, Pasal 30 ayat 1, dan Pasal 31 ayat 1, 3, dan 5. Daftar isi1 Kenapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?2 Apa saja yang menjadi metode kewarganegaraan?3 Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia?4 Apa saja metode pembelajaran PKn?5 Apa itu konsep pendidikan kewarganegaraan?6 Apa itu Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia? Jawaban Mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk seseorang menjadi manusia yang memiliki rasa cinta tanah air . Apa saja yang menjadi metode kewarganegaraan? Metode Pembelajaran Kewarganegaraan Pancasila sebagai dasar negara. Hubungan negara dan Islam. Identitas nasional. Negara Vs Kewarganegaraan. Konntitusi negara. Pluralisme Vs Multikulturalisme. Demokrasi di Indonesia. Hak Asasi Manisia. Jelaskan tentang konsep PKn dan apa urgensinya? Konsep Kewarganegaraan Citizenship adalah materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio- kultural, bahasa, usia dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter, sesuai dengan yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 Susanto, 2014. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia? Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Apa saja metode pembelajaran PKn? Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran PKn yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode resitasi, metode bernyanyi, dan metode tanya jawab. Apa yang dimaksud dengan konsep PKN? Pendidikan kewarganegaraan civic education merupakan konsep universal yang meletakan dasar-dasar pengetahuan tentang masyarakat politik, tentang persiapan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam proses politik secara menyeluruh, dan secara umumnya menjelaskan bagaimana menjadi warga negara yang baik. Apa itu konsep pendidikan kewarganegaraan? Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Apa itu Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia? Secara ringkas pendidikan kewarganegaraan, atau PKN, diarahkan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini. Pendidikan ini menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi? Pendidikan kewarganegaraan diberikan agar mahasiswa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban, berdaya saing, disiplin dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional guna mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Dilansirdari Ensiklopedia, mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. . Karena sesuai tingkat Pendidikan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan Kewarganegaraan atau pendeknya PKn, merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di tiap jenjang pendidikan. Dalam perkembangannya, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami berbagai dinamika. Sejak awal kemunculannya di Amerika Serikat dengan nama 'Civics' yang diartikan sebagai studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak kewajiban warga negara, kemudian masuk ke Indonesia dan beberapa kali berganti nama sampai kini kita mengenalnya dengan 'Pendidikan Kewarganegaraan', mata pelajaran ini menjadi saksi sejarah kebijakan berbagai rezim dari masa ke masa, mengapa?PKn dikenalkan di Indonesia pada tahun 1957 dengan nama Kewarganegaraan Civics yang kandungan kontennya cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan. Pada masa ini, pemerintahan Soekarno menitikberatkan pada nation and character building bangsa Indonesia yang dapat dilihat dari pidato-pidato politik kenegarannya. Pada masa Orde Lama, warga negara yang baik adalah warga negara yang berjiwa revolusioner, anti imperialisme, kolonialisme, dan neokolonialisme. Untuk mendukung itu, Kewarganegaraan sempat berganti nama menjadi Pendidikan Kewargaan Negara pada tahun pada masa Orde Baru, warga negara yang baik adalah warga negara yang Pancasilais dan atau manusia pembangunan Maka dari itu, pada pemerintahan Soeharto Pendidikan Kewargaan Negara berganti nama menjadi Pendidikan Moral Pancasila atau PMP yang berisi P4, kependekan dari Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Pergantian rezim diiringi pula dengan pergantian nama PKn di masa Reformasi. Sejalan dengan visi Pendidikan Kewarganegaraan era Reformasi, misi mata pelajaran ini adalah meningkatkan kompetensi siswa agar mampu menjadi warga negara yang berperan serta secara aktif dalam sistem pemerintahan negara yang demokratis. PMP berganti nama menjadi PPKn pada tahun 1994, dan kembali berubah menjadi PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan sejak 2004 sampai sekarang. Perubahan-perubahan ini terjadi seiring dengan dinamika dalam sistem sosial, politik, dan kenegaraan yang semakin menuntut pada kemantapan PKn untuk menjamin kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, terutama civitas akademiknya. Muatan konten dalam setiap perubahan nama PKn disesuaikan dengan output yang diingkan rezim yang memerintah pada masa itu. Maka, dengan mengetahui, mengamati, dan mempelajari sejarah perkembangan PKn di Indonesia, kita dapat menemukan berbagai kebijakan yang dititikberatkan setiap pemerintahan dalam pembentukan watak warga kita sampai pada pemahaman bahwa sejatinya Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn memiliki sejarah yang panjang sejak dulu dan berperan penting dalam menjadikan warga negara yang memiliki kompetensi kewarganegaraan berupa Civics Knowledge pemahaman kewarganegaraan, Civics Skill keterampilan warga negara, Civics Disposition watak/karakter kewarganegaraan, dan Civics Responsibility tanggung jawab warga negara. Serta bisa, tahu, dan mampu melaksanakan hak-hak serta kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar - Ir. Soekarno 1966 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
MengapaPendidikan IPS harus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai zaman dan kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pendidikan IPS yang dapat dijadikan bekal dalam kehidupannya sehari- hari! Menjadi warganegara dan warga dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami
Mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? . Karena sesuai tingkat Pendidikan Karena tuntutan zaman Karena gurunya ganti Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. Dilansir dari Ensiklopedia, mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. . Karena sesuai tingkat Pendidikan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Karena tuntutan zaman adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. Karena gurunya ganti adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Sejaktahun 1969 pendidikan kewarganegaraan sudah dipelajari mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas dengan sebutan kewargaan negara. Kemudian mengalami perubahan nama menjadi Pendidikan Moral Pancasila pada tahun 1975 sampai 1984. Sementara di tingkat Perguruan Tinggi berganti nama dengan istilah Pendidikan Kewiraan.
Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Selalu Mengalami Perubahan – Pendidikan Kewarganegaraan adalah topik penting yang dihadapi di sekolah sekarang. Ini adalah mata pelajaran yang membantu siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun demikian, Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Salah satu alasan utama adalah perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Ketika sebuah negara mengalami perubahan politik, maka mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga harus disesuaikan dengannya. Misalnya, setelah kemerdekaan Indonesia, mata pelajaran ini membantu siswa memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Kemajuan teknologi juga merupakan alasan penting mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Teknologi memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Sebagai contoh, saat ini lebih mudah untuk mengakses informasi online dan siswa dapat mengakses informasi yang relevan untuk memahami lebih dalam materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ini memungkinkan guru untuk mengajarkan materi dengan lebih detail dan memastikan bahwa konsep yang dipelajari siswa dapat disajikan dengan lebih baik. Kemajuan ilmu pengetahuan juga menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan semakin banyaknya penelitian di bidang ilmu politik dan sosial, para ahli sekarang dapat menyajikan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai topik-topik seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender dan kedaulatan rakyat. Dengan begitu, materi Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah dapat disesuaikan dengan penemuan ilmiah terbaru. Selain itu, siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Mereka ingin mempelajari materi yang lebih relevan dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, para guru harus menyesuaikan materi yang diajarkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami lebih baik tentang topik-topik seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender dan kedaulatan rakyat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena berbagai alasan. Perubahan ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, perubahan ini juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Dengan begitu, Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Selalu Mengalami – Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? – Perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara – Kemajuan teknologi yang memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan – Kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan – Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan – Perubahan dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi – Perubahan juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. – Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang studi yang berfokus pada pemahaman dan penguasaan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan hakikat kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena kebutuhan berubah, bersamaan dengan perubahan waktu dan teknologi. Perubahan ini mencerminkan perubahan nilai-nilai dan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat. Seiring dengan itu, pendidikan kewarganegaraan harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Pertama, perubahan sosial adalah alasan utama mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Masyarakat terus berubah dan berkembang, meningkatkan standar hidup, dan memunculkan nilai-nilai baru. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga para siswa dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Hal ini sangat penting untuk membantu para siswa membentuk nilai-nilai mereka sendiri dan menjadi anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat. Kedua, perubahan teknologi adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Teknologi berkembang setiap hari, memungkinkan masyarakat untuk terhubung dengan satu sama lain dan membuka jalan bagi informasi baru. Pendidikan Kewarganegaraan harus mengikuti perubahan teknologi ini dan menyesuaikan diri dengan informasi baru yang tersedia. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami bagaimana teknologi dapat membantu mereka menjadi anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat dan membuat keputusan yang bijaksana. Ketiga, perubahan politik adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Negara sering mengubah undang-undang dan kebijakan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mengajarkan kepada para siswa bagaimana cara berinteraksi dengan sistem politik saat ini. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Keempat, perubahan budaya adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Budaya berkembang dengan cepat, dan konsep nilai-nilai dan hakikat kewarganegaraan sering berubah. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mengajarkan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami dan menghargai nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Kesimpulannya, pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena kebutuhan berubah, bersamaan dengan perubahan waktu dan teknologi. Perubahan ini mencerminkan perubahan nilai-nilai dan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai baru yang dihargai di masyarakat. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan membuat keputusan yang bijaksana. – Perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan sebuah mata pelajaran yang mengajarkan tentang kewarganegaraan dan keterampilan hidup. Mata pelajaran ini merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena adanya perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Pertama, situasi politik di Indonesia selalu berubah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perubahan yang terjadi dalam sistem politik negara, seperti perubahan dalam sistem pemilihan umum, pemilihan presiden, sistem pemerintahan, dan lain-lain. Hal ini berarti bahwa sistem pendidikan juga harus berubah untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Untuk memastikan bahwa siswa berada di jalur yang benar, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus diperbarui untuk memastikan bahwa siswa dapat belajar tentang perubahan politik di Indonesia. Kedua, ada juga perubahan yang terjadi dalam situasi sosial di Indonesia. Perubahan sosial ini meliputi berbagai hal, seperti perubahan dalam struktur keluarga, gaya hidup, dan budaya. Perubahan ini menyebabkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus dimodifikasi agar siswa dapat memahami perubahan sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan demikian, mata pelajaran ini akan membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai budaya, gaya hidup, dan nilai-nilai yang ada di sekitar mereka. Ketiga, ada juga perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan ini mencakup berbagai hal, seperti adopsi teknologi baru, kurikulum baru, dan aspek lainnya. Perubahan ini juga memerlukan perubahan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan agar siswa dapat belajar tentang perubahan-perubahan tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita merupakan salah satu alasan mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Perubahan ini perlu untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami situasi politik dan sosial di sekitar mereka serta untuk memastikan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tetap relevan dengan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. – Kemajuan teknologi yang memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi. Kita tidak dapat mengabaikan dampak yang ditimbulkan oleh teknologi di segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kemajuan teknologi telah membawa banyak kemudahan dan manfaat untuk para siswa dan guru. Dengan teknologi modern, pelajaran dapat disampaikan dengan lebih efektif dan menarik. Penggunaan perangkat keras seperti laptop dan proyektor, serta perangkat lunak seperti pemutar media, aplikasi pembelajaran, dan presentasi multimedia, memungkinkan para guru untuk menyajikan materi dengan cara yang menarik dan menarik bagi para siswa. Hal ini membuat pelajaran lebih mudah dipahami dan diingat. Selain itu, teknologi juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar di luar kelas. Dengan komputer dan internet, siswa dapat mencari informasi berkaitan dengan topik yang sedang mereka pelajari. Ini memberikan kemampuan bagi para siswa untuk belajar di luar jam sekolah dan meningkatkan pengetahuan mereka. Selain itu, teknologi juga memungkinkan para guru untuk mengajukan tes dan evaluasi online. Hal ini membuat para guru dapat dengan mudah mengumpulkan dan menganalisis data tentang kemajuan para siswa. Guru juga dapat dengan mudah membandingkan hasil tes siswa dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kemajuan teknologi juga telah membantu para pengajar dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif. Penggunaan komputer dan internet memungkinkan para pengajar untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan berkolaborasi dengan para siswa untuk mengembangkan materi pembelajaran secara bersama-sama. Kesimpulannya, kemajuan teknologi telah memberikan dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Dengan menggunakan teknologi baru, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif, meningkatkan hasil pembelajaran, dan memberikan kemampuan bagi para siswa untuk belajar di luar jam sekolah. Dengan demikian, teknologi telah membantu mengubah Pendidikan Kewarganegaraan dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi para siswa dan pengajar. – Kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses yang mengajarkan nilai-nilai dan norma yang menciptakan kedewasaan yang cerdas dan bertanggung jawab. Karena itu, pengajaran dan materi pendidikan kewarganegaraan selalu berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan telah mengubah cara pandang kita tentang dunia. Kita memiliki lebih banyak informasi tentang lingkungan, sosial, politik, dan ekonomi. Dengan informasi ini, kita dapat memahami lebih baik pentingnya kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Oleh karena itu, materi pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. Kemajuan teknologi juga telah mempengaruhi perubahan materi Pendidikan Kewarganegaraan. Teknologi telah memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan cepat, yang membuat informasi menjadi lebih mudah diakses. Ini telah meningkatkan kesadaran tentang kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, siswa dapat memahami lebih baik pentingnya kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Globalisasi juga telah berperan dalam perubahan materi Pendidikan Kewarganegaraan. Globalisasi telah memperluas jangkauan komunikasi dan budaya, yang memungkinkan orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan berbagi informasi. Dengan informasi yang lebih diakses dan mudah diakses, para siswa dapat memahami lebih baik pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Selain itu, perubahan sosial juga telah mempengaruhi materi Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan sosial yang terjadi di seluruh dunia telah meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu seperti hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, dan perlindungan minoritas. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, para siswa dapat memahami pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Perubahan yang terjadi di dunia ini telah mempengaruhi materi Pendidikan Kewarganegaraan. Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi telah membuat informasi lebih mudah diakses dan siswa dapat memahami lebih baik pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Perubahan sosial juga telah meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, dan perlindungan minoritas. Dengan demikian, materi Pendidikan Kewarganegaraan selalu berubah untuk menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. – Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan warga negara yang bertanggung jawab dan menghormati hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Pendidikan Kewarganegaraan menyediakan siswa dengan pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Meskipun Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang penting, namun ia selalu mengalami perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena mereka ingin materi yang lebih relevan dengan kehidupan mereka. Mereka juga mengharapkan pendidikan yang lebih interaktif dan menarik, sehingga mereka dapat memahami materi dengan lebih baik. Mereka juga menginginkan materi yang lebih lengkap dan up-to-date. Selain itu, siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena materi yang diajarkan saat ini mungkin tidak dapat membantu siswa dalam menangani masalah kewarganegaraan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menginginkan pendidikan yang lebih komprehensif dan berfokus pada prinsip-prinsip demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena mereka ingin materi yang lebih mempromosikan rasa toleransi dan kerjasama, dan yang dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Mereka juga ingin materi yang lebih menekankan pada pentingnya berpartisipasi dalam proses politik dan kewarganegaraan. Perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan juga diperlukan untuk memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik dan kewarganegaraan. Dengan materi yang diperbarui dan relevan, siswa akan lebih siap untuk memahami dan berpartisipasi dalam politik dan kewarganegaraan. Kesimpulannya, siswa adalah salah satu alasan utama mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Dengan materi yang lebih relevan, interaktif, dan komprehensif, siswa dapat memahami materi dengan lebih baik, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam politik dan kewarganegaraan. – Perubahan dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan topik yang penting untuk diajarkan kepada siswa di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang hak asasi dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Selain itu, topik ini juga membawa nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti toleransi, kesetaraan, keadilan, dan perdamaian. Karena itu, penting bagi para pendidik untuk memastikan bahwa siswa memahami topik-topik ini dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahami topik-topik ini dan membangun nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat, perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan selalu menjadi suatu keharusan. Salah satu alasan mengapa perubahan diperlukan adalah karena lingkungan yang berubah. Dengan perubahan lingkungan, topik-topik yang diajarkan harus disesuaikan dengan perubahan ini. Misalnya, ketika kondisi ekonomi berubah, isu-isu seperti ketenagakerjaan, hak asasi dan keadilan sosial harus diperbarui. Selain itu, dengan perubahan lingkungan, konteks Pendidikan Kewarganegaraan juga berubah. Untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahami topik-topik ini, para pendidik harus memastikan bahwa topik-topik tersebut disajikan dalam konteks yang tepat dan bermanfaat. Konten yang tepat dapat membantu siswa memahami topik-topik tersebut dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat. Perubahan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang topik-topik yang diajarkan. Dalam beberapa kasus, para siswa mungkin tidak menyadari isu-isu tertentu yang disebutkan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan memperbarui materi dan menambahkan topik-topik baru, para pendidik dapat membantu siswa memahami dan menghargai isu-isu tersebut. Selain itu, perubahan juga diperlukan untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik yang diajarkan. Para pendidik harus memastikan bahwa materi yang diajarkan tetap relevan dengan kondisi saat ini. Dengan mengikuti perkembangan lingkungan, para pendidik dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik yang diajarkan. Kesimpulannya, perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan selalu diperlukan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memperbarui materi dan menambahkan topik-topik baru, para pendidik dapat membantu siswa memahami isu-isu yang diajarkan dan mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik tersebut. Dengan demikian, para pendidik dapat memastikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tetap relevan dan bermanfaat bagi siswa dan masyarakat. – Perubahan juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu dari cabang pendidikan yang memberikan wawasan tentang apa yang terjadi di dunia dan bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Pendidikan Kewarganegaraan juga mencakup berbagai topik seperti hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang semuanya berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari. Karena dunia mengalami perubahan yang sangat cepat, Pendidikan Kewarganegaraan juga selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia. Penyesuaian ini diperlukan agar generasi muda dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Perubahan ini juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang merupakan faktor utama yang membuat Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Dengan perkembangan teknologi, orang-orang kini dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, teknologi juga telah membuat orang-orang lebih terhubung satu sama lain. Hal ini telah menciptakan berbagai perubahan sosial dan politik yang membuat Pendidikan Kewarganegaraan menjadi lebih penting. Perubahan lain yang mempengaruhi Pendidikan Kewarganegaraan adalah perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, orang-orang dapat memahami berbagai fenomena yang terjadi di sekitar mereka dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang masalah politik dan sosial, yang berdampak pada Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan sosial dan politik juga berpengaruh terhadap Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan berbagai perubahan sosial dan politik yang terjadi di dunia, orang-orang kini memiliki perspektif yang berbeda tentang berbagai isu, seperti politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini membuat Pendidikan Kewarganegaraan perlu disesuaikan dengan perubahan ini. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia. Perubahan ini dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Selain itu, perubahan sosial dan politik juga berpengaruh terhadap Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian, pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu generasi muda memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

Matapelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) menjadi dasar siswa memahami dan penanaman jiwa-jiwa pancasila. Lalu, PMP berubah menjadi PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) sekitar tahun 2000 an. isi materi masih sama terkait dengan tenggang rasa, tepa selira, adanya kerukunan natar umat beragama dan lainnya. sumber gambar: slotted

Perubahan Pendidikan Kewarganegaraan PKn menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKnTujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang- undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang PKn menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut1 Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn.2 Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan. Mengkoordinasi KI-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan memperkuat nilai moral dan Pancasila; nilai dan norma UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi 1 pengetahuan Kewarganegaraan; 2 sikap Kewarganegaraan; 3 keterampilan Kewarganegaraan; 4 keteguhan Kewarganegaraan; 5 komitmen Kewarganegaraan; dan 6 kompetensi Kewarganegaraan. 4 Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warga negara yang cerdas dan baik secara Mengembangkan menerapkan berbagai model penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah sebagai 20061. Persatuan dan kesatuan bangsa;2. Norma, hukum, dan peraturan;3. Hak Asasi Manusia;4. Kebutuhan Warga negara;5. Konstitusi negara6. Kekuasaan dan Politik;7. Pancasila;8. 20131. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh;4. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sebagai bentuk negaraBerdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke dalam kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas pada kurikulum 2006 bukan berarti dihilangkan atau tidak diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi dikuatkan dengan penguatan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Empat pilar kebangsaan tersebut merupakan persyaratan minimal, di samping pilar-pilar lain, bagi bangsa ini untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan kepribadian bangsa Indonesia tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan1 Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;2 Substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis pembangunan warga negara Indonesia yang berkarakter tersebut didasarkan pada sejumlah masukan penyempurnaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, antara lain1 secara substansial, Pendidikan Kewarganegaraan terkesan lebih dominan bermuatan ketatanegaraan sehingga muatan nilai dan moral Pancasila kurang mendapat aksentuasi yang proporsional;2 secara metodologis, ada kecenderungan pembelajaran yang mengutamakan pengembangan ranah sikap afektif, ranah pengetahuan kognitif, pengembangan ranah keterampilan psikomotorik belum dikembangkan secara optimal dan utuh koheren Permendikbud 2014 221.Dengan demikian guna mengakomodasikan perkembangan baru dan perwujudan pendidikan sebagai proses pencerdasan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas, maka substansi dan nama mata pelajaran yang sebelumnya Pendidikan Kewarganegaraan PKn dikemas dalam Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn.
Selanjutnyanama mata pelajaran PMP pun mengalami perubahan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang terutama didasarkan pada ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada ayat 2 undang- undang tersebut dikemukakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan
Pendidikan Kewarganegaraan Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan PKn telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat mengkaji sejumlah kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan dan kurikulum satuan pendidikan sekolah dan pendidikan tinggi. Dengan membaca dan mengkaji produk kebijakan pemerintah, dapat diketahui bahwa dinamika dan tantangan yang dihadapi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia sangat tinggi. Apa dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Untuk mengerti dinamika dan tantangan PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji periodisasi perjalanan sejarah tentang praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia RI sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai 18 negara merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi. Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktik kenegaraan/pemerintahan RI? Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang telah mempengaruhi PKn? Untuk mengerti dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistem pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yakni 1 Periode I 1945 1949; 2 Periode II 1949 1950; 3 Periode III 1950 1959; 4 Periode IV 1959 1966; 5 Periode V 1966 1998; 6 Periode VI 1998 sekarang. Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD konstitusi? Aristoteles 1995 mengemukakan bahwa secara konstitusional β€œ...different constitutions require different types of good citizen... because there are different sorts of civic function.” Apakah simpulan Anda setelah mengkaji pernyataan Aristoteles tersebut? Mari kita samakan dengan argumen berikut ini. Secara implisit, setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara. Artinya, konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara yang berbeda. Hal ini akan berdampak pada model pendidikan kewarganegaraan yang tentunya perlu disesuaikan dengan konstitusi yang berlaku. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan. Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi isu tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala demikian. Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan maupun kebutuhan? Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat. Dapatkah Anda kemukakan contoh perubahan masyarakat yang terkait dengan masalah kewarganegaraan? Coba Anda kemukakan sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Apakah contoh peristiwa yang Anda kemukakan merupakan tantangan bagi PKn dan perlu diakomodasi oleh PKn? Kemukakan pendapat Anda. Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi PKn? Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. Postingan populer dari blog ini Pasar bebas untungkan indonesia Meski mengajukan permintaan untuk merundingkan kembali sejumlah pasal kesepakatan perjanjian perdagangan non-tarif, pemerintah mengatakan pasar terbuka ASEAN-Cina tetap berlaku. Menteri Perdagangan Mari Pangestu kepada berbagai media di Jakarta menegaskan, pelaksanaan pasar bebas ini akan menguntungkan ekspor dan investasi di Indonesia. "Kita jangan hanya melihat bilateral trade balance -nya. Yang terjadi adalah kita mengimpor bahan baku dari Cina, profil impor kita dari Cina itu banyak bahan baku. Diolah disini untuk pasar dalam negeri dan untuk ekspor, dan ekspornya belum tentu ke Cina, melayani juga kawasan ASEAN," jelas Mari Pangestu. Menurut Mari disini Indonesia bisa berperan memperluas produk dan pasar ekspornya. Pasar bebas ASEAN-Cina yang mulai berlaku sejak 1 Januari lalu, menurut Menteri Perdagangan, juga akan membuat Indonesia menarik bagi investasi Cina karena perluasan pasar meliputi seluruh negara ASEAN ditambah Cina. Mari mencontohkan produk ekspor seperti ol Macam-Macam Metode Pembelajaran Macam-Macam Metode Pembelajaran Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Beberapa metode mengajar 1. Metode Ceramah Preaching Method Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, 2000. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan
Dinamikadan Tantangan yang pernah dihadapi PKN dari masa ke masa Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan PKn telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat mengkaji sejumlah kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan dan kurikulum satuan pendidikan sekolah dan pendidikan tinggi. Dengan membaca dan mengkaji produk kebijakan pemerintah, dapat diketahui bahwa dinamika dan tantangan yang dihadapi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia sangat tinggi. Apa dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Untuk mengerti dinamika dan tantangan PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji periodisasi perjalanan sejarah tentang praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia RI sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi. Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktik kenegaraan/pemerintahan RI? Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Gambar Apa kontribusi PKn terhadap dinamika dan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti masalah perpajakan di atas? Sumber Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang telah mempengaruhi PKn? Untuk mengerti dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistem pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yakni 1 Periode I 1945 1949; 2 Periode II 1949 1950; 3 Periode III 1950 1959; 4 Periode IV 1959 1966; 5 Periode V 1966 1998; 6 Periode VI 1998 sekarang. Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD konstitusi? Aristoteles 1995 mengemukakan bahwa secara konstitusional β€œ...different constitutions require different types of good citizen... because there are different sorts of civic function.” Apakah simpulan Anda setelah mengkaji pernyataan Aristoteles tersebut? Mari kita samakan dengan argumen berikut ini. Secara implisit, setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang baik karena setiap konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara. Artinya, konstitusi yang berbeda akan menentukan profil warga negara yang berbeda. Hal ini akan berdampak pada model pendidikan kewarganegaraan yang tentunya perlu disesuaikan dengan konstitusi yang berlaku. Guna membentuk warga negara yang baik, pendidikan kewarganegaraan di Amerika Serikat AS membelajarkan warga mudanya tentang sistem presidensiil, mekanisme check and balances, prinsip federalisme, dan nilai-nilai individual. Bentuklah kelompok kecil untuk mendiskusikan, apakah PKn di Indonesia juga perlu membelajarkan hal tersebut kepada warganya? Kemukakan alasanmu. Presentasikan hasil diskusi kelompok. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan. Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi isu tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala demikian. Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan maupun kebutuhan? Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat. Dapatkah Anda kemukakan contoh perubahan masyarakat yang terkait dengan masalah kewarganegaraan? Coba Anda kemukakan sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melaksanakan tugas, Anda dapat bekerja dalam kelompok diskusi. Susunlah hasil diskusi dengan mengelompokkan peristiwa/kasus hukum dan politik dalam bentuk tabel. Kemudian presentasikan hasil kerja kelompok tersebut untuk mendapat tanggapan atau komentar dari teman mahasiswa lain. Apakah contoh peristiwa yang Anda kemukakan merupakan tantangan bagi PKn dan perlu diakomodasi oleh PKn? Kemukakan pendapat Anda. Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi PKn? Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan Pernahkah Anda berpikir apa yang akan terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia pada 10, 30, atau 100 tahun yang akan datang? Apakah Anda berpikir bahwa kondisi bangsa masa depan akan sama saja dengan kondisi bangsa saat ini? Pertanyaan ini memerlukan jawaban analitis tentang kehidupan bangsa pada masa lampau dan kondisi bangsa saat ini. Dapatkah Anda mengidentifikasi kondisi bangsa Indonesia pada 10 tahun, 30 tahun, dan 100 tahun yang lalu? Coba Anda bandingkan indikatorindikator berupa fakta, peristiwa yang pernah terjadi, kemudian bandingkan dengan kondisi saat ini. Apa yang berubah dalam pendidikan kewarganegaraan? Adakah hal-hal yang sama, identik, berupa fakta dan peristiwa masa lalu dengan kehidupan yang terjadi saat ini? Anda masukkan indikator-indikator berupa fakta dan peristiwa yang terjadi dalam pendidikan kewarganegaraan. Untuk membuat laporan tugas di atas, Anda dapat mendiskusikannya dalam kelompok. Kemudian susunlah kondisi bangsa Indonesia pada 10 tahun, 30 tahun, dan 100 tahun yang lalu dalam tabel dan selanjutnya presentasikan. Apakah tuntutan, kebutuhan, dan tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa depan? Bagaimana Anda dapat memprediksi kondisi Indonesia di masa depan? Apa gagasan berupa pemikiran hasil analisis Anda untuk masa depan? Anda masukkan indikator-indikator berupa fakta dan peristiwa yang mungkin akan terjadi dalam pendidikan kewarganegaraan. Pernahkah Anda memprediksi apa yang akan terjadi dengan negara-bangsa Indonesia pada tahun 2045 yakni Indonesia Generasi Emas? Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 Tahun Indonesia merdeka. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada 100 Tahun Indonesia merdeka? Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang diterbitkan oleh Kemendikbud 2013 bangsa Indonesia akan mendapat bonus demografi demographic bonus sebagai modal Indonesia pada tahun 2045 Lihat gambar tabel di bawah. Indonesia pada tahun 20302045 akan mempunyai usia produktif 15-64 tahun yang berlimpah. Inilah yang dimaksud bonus demografi. Bonus demografi ini adalah peluang yang harus ditangkap dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan untuk mewujudkannya. Usia produktif akan mampu berproduksi secara optimal apabila dipersiapkan dengan baik dan benar, tentunya cara yang paling strategis adalah melalui pendidikan, termasuk pendidikan kewarganegaraan. Bagaimana kondisi warga negara pada tahun 2045? Apa tuntutan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia? Benarkah hal ini akan terkait dengan masalah kewarganegaraan dan berdampak pada kewajiban dan hak warga negara? Memperhatikan perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di masa kontemporer, ada pertanyaan radikal yang dilontarkan, seperti β€œBenarkah bangsa Indonesia saat ini sudah merdeka dalam makna yang sesungguhnya?”, β€œApakah bangsa Indonesia telah merdeka secara ekonomi?” Pertanyaan seperti ini sering dilontarkan bagaikan bola panas yang berterbangan. Siapa yang berani menangkap dan mampu menjawab pertanyaan tersebut? Anehnya, kita telah menyatakan kemerdekaan tahun 1945, namun tidak sedikit rakyat Indonesia yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia belum merdeka. Tampaknya, kemerdekaan belumlah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Anda perhatikan perubahan yang terjadi dalam bidang ekonomi Indonesia pada gambar di bawah ini. Perubahan yang sangat signifikan akan terjadi. Mari kita identifikasi. Menurut data di atas, ekonomi Indonesia sangat menjanjikan walaupun kondisinya saat ini belum dipahami secara luas. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada urutan 16 besar. Pada tahun 2030, ekonomi Indonesia akan berada pada urutan 7 besar dunia. Saat ini, jumlah konsumen sebanyak 45 juta dan jumlah penduduk produktif sebanyak 53%. Pada tahun 2030, jumlah konsumen akan meningkat menjadi 135 juta dan jumlah penduduk produktif akan meningkat menjadi 71%. Bagaimana perubahan lain akan terjadi pada masa depan Indonesia, khususnya pada Generasi Emas Indonesia? Pernahkah Anda berpikir radikal, misalnya berapa lama lagi NKRI akan eksis? Apakah ada jaminan bahwa negara Indonesia dapat eksis untuk 100 tahun lagi, 50 tahun lagi, 20 tahun lagi? Atau bagaimana PKn menghadapi tantangan masa depan yang tidak menentu dan tidak ada kepastian? Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan sangat tergantung pada kemampuan bangsa sendiri. Apakah Indonesia akan berjaya menjadi negara yang adil dan makmur di masa depan? Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati oleh bangsa lain? Semuanya sangat tergantung kepada bangsa Indonesia. Demikian pula untuk masa depan PKn sangat ditentukan oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan sangat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa. Bahkan yang lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi yang berlaku. AJs503C.
  • g7p2ppyciy.pages.dev/269
  • g7p2ppyciy.pages.dev/363
  • g7p2ppyciy.pages.dev/376
  • g7p2ppyciy.pages.dev/354
  • g7p2ppyciy.pages.dev/166
  • g7p2ppyciy.pages.dev/392
  • g7p2ppyciy.pages.dev/392
  • g7p2ppyciy.pages.dev/318
  • g7p2ppyciy.pages.dev/309
  • mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan