Ia dikenal sebagai sastrawan revolusioner karena banyak puisi-puisinya yang ditujukan untuk membangkitkan semangat revolusi. Puisi Pahlawan Tanpa Lencana adalah salah satu puisi yang paling terkenal dari Saifuddin Usman. Puisi Pahlawan Tanpa Lencana. Puisi Pahlawan Tanpa Lencana adalah sebuah puisi yang terdiri atas 3 bait.Puisi yang berudul “pahlawan tak dikenal” adalah sebuah puisi kepahlawanan yang dikarang oleh penyair indonesia yang bernama Toto Sudarto Bakhtiar, puisi ini dikarang sejak 10 tahun peristiwa penajahan itu terjadi, sebuah puisi yang mengenang peristiwa masa lalu yang menolak lupa akan jasa para pahlawan indonesia tanpa identitas yang telah gugur demi membela negara pada saat itu.
Satukanal.com, Nasional – Puisi hari Pahlawan yang berjudul “Pahlawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar yang ini telah banyak diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia. Toto Sudarto Bachtiar adalah seorang penyair Indonesia yang hidup dari tahun 1950 hingga 1960, dan banyak karya yang lainnya terkenal di masyarakat.
Puisi "Di Kuburan Ayah" karya Slamet Sukirnanto adalah karya sastra yang menyentuh tema kehilangan seorang ayah dan perasaan anak terhadapnya setelah kematian sang ayah. Dalam puisi ini, pengarang menggunakan gambaran pohon kamboja, tanah kuburan, dan kenangan masa kecil untuk menggambarkan rasa kehilangan dan penghargaan terhadap sang ayah.
Puisi 1: Guruku Pahlawanku 6 Bait. Puisi untuk Hari Guru yang Mengharukan dan Menyentuh Hati. Dok. Gurupenyemangat.com. Guruku adalah pahlawanku. Yang tak pernah lelah mengajariku. Mengenalkan dunia melalui buku. Membuat aku tak berhenti untuk merindu. Guruku adalah pahlawanku. Dialah pelita negeri.Foto: wikipedia. Bung Tomo. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari pahlawan yang diperingati setiap 10 November selalu identik dengan nama Bung Tomo. Pria bernama asli Sutomo itu merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa pertempuran 10 November 2021 di Surabaya, Jawa Timur. Bung Tomo jadi salah satu peran utama menyemangati arek-arek Kota Pahlawan Pahlawan Tak Dikenal. Sepuluh tahun yang lalu, dia terbaring. Tetapi bukan tidur, sayang. Sebuah lubang peluru bundar di dadanya. Senyum bekunya berkata, kita sedang perang. Dia tidak tahu bilamana ia datang. Kedua tangannya memeluk senapan. Dia tidak tahu untuk siapa dia datang. Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang.2xu03s.